Senin, 16 Maret 2020

Sri Mulyani Siapkan Rp1 Triliun Tangani Virus Corona

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyiapkan anggaran sebesar Rp1 triliun untuk menangani penyebaran virus corona di Indonesia. Angka tersebut telah memperhitungkan berbagai usulan kebutuhan dari kementerian dan lembaga terkait. Best Profit

"Kami perkirakan (anggaran) mencapai mendekati Rp1 triliun, dan kami sudah menyediakan untuk Kementerian Kesehatan," ucapnya di Jakarta, Jumat (13/3). Bestprofit

Alokasi dana tersebut, lanjutnya, akan digunakan untuk kebutuhan logistik, sarana dan pra sarana, dukungan instansi kesehatan, tes laboratorium, dan sebagainya.

Adapun, total 132 rumah sakit rujukan. Pemerintah juga mendirikan pusat pengendalian selama 24 jam, dan penetapan laboratorium biomedis dan teknologi dasar kesehatan, dan lainnya. PT Bestprofit

Dana tersebut juga diberikan untuk merawat 34 pasien positif virus corona yang berada di RS Sulianti Suroso dan RS Persahabatan, termasuk kebutuhan untuk melakukan tracing orang yang melakukan kontak langsung dengan pasien. PT Bestprofit Futures

"Kami juga meningkatkan pengawasan oleh kantor kesehatan pelabuhan di 135 pintu masuk ke negara Indonesia," katanya.

Pemerintah, lanjutnya, juga melakukan distribusi alat kesehatan yang dibutuhkan masyarakat, seperti masker, desinfektan, dan obat lainnya.

Saat ini, pemerintah mulai memberikan desinfektan untuk sarana dan pra sarana transportasi publik, seperti kereta api serta saran prasarana sosial ekonomi meliputi pasar, pusat perbelanjaan, dan tempat rekreasi.

"Bahkan termasuk kemungkinan pembangunan rumah sakit untuk tambahan apabila terjadi peningkatan korban penyakit virus corona" terang Ani.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan virus corona sebagai pandemi pada Kamis (12/3). Kendati demikian, status pandemi tidak mengubah tekanan global dalam penanganannya. Indonesia sendiri memiliki 34 pasien positif virus corona.

"Covid-19 dapat dicirikan sebagai pandemi. Hal itu (status pandemi) tidak mengubah apa pun yang harus dilakukan oleh setiap negara," tandas Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar