Bentrokan terjadi lagi di perbatasan Jalur Gaza dan Israel. Kementerian Kesehatan Gaza menyebut ada sebanyak 130 orang terluka karena ditembak tentara Israel.
Dilansir Reuters, Sabtu (20/10/2018), seorang juru bicara militer Israel mengatakan ada sekitar 10.000 demonstran berkumpul di perbatasan. Di antara mereka, beberapa melemparkan ban, granat, dan alat peledak yang terbakar di pasukan Israel yang ada di seberang pagar.
Namun, protes tersebut relatif kecil karena beberapa aksi sebelumnya melibatkan sekitar 30.000 orang. Hal ini menandakan ketegangan yang terjadi beberapa hari terakhir mungkin berkurang.
Pada Kamis, Israel telah meningkatkan kekuatan lapis baja di sepanjang perbatasan Gaza. Hal ini terjadi sehari setelah ada roket yang ditembakkan dari daerah kantong dan menghancurkan sebuah rumah di Israel selatan.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah melakukan "tindakan yang sangat kuat" jika serangan berlanjut.
Sementara itu, seorang pejabat Palestina yang meminta identitasnya tak dibuka mengatakan pejabat keamanan Mesir telah melakukan pertemuan terpisah beberapa hari terakhir dengan rekan-rekan Israel dan dengan para pemimpin kelompok Hamas Palestina yang mengatur Gaza untuk mencegah meningkatnya eskalasi kekerasan.
Warga Palestina telah melakukan protes di sepanjang perbatasan sejak 30 Maret lalu. Mereka menuntut diakhirinya blokade Israel di wilayah tersebut dan menuntut hak kembali ke tanah mereka sejak terusir atau melarikan diri karena adanya pendirian Israel pada 1948.
Kementerian Kesehatan Palestina mencatat ada sekitar 200 warga Gaza tewas oleh pasukan Israel sejak protes dimulai. Sementara ada seorang tentara Israel tewas oleh seorang penembak jitu Palestina.
Lebih dari 2 juta orang Palestina memenuhi daerah kantong pantai yang sempit. Israel menarik pasukan dan pemukim dari Gaza pada 2005 tetapi mempertahankan kontrol ketat atas perbatasan darat dan lautnya. Mesir juga membatasi pergerakan masuk dan keluar Gaza di perbatasannya. Israel dan Hamas telah terlibat tiga perang dalam satu dekade terakhir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar