Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah () menggandeng Badan Usaha Milik Negara () untuk memasok kebutuhan warung UKM dan koperasi di tengah pandemi . BUMN tersebut nantinya bertindak sebagai warehouse (gudang) bagi warung-warung tersebut. Best ProfitMenteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan upaya tersebut untuk mendukung program belanja di warung tetangga. Melalui kerja sama itu, harapannya warung UKM dan koperasi memiliki kepastian stok bahan pokok. Bestprofit"Kami berkolaborasi dengan BUMN untuk distribusi bahan pangan masyarakat dan kebutuhan bahan baku UKM melalui platform online," katanya. PT Bestprofit
Ia merincikan perusahaan pelat merah yang terlibat yakni Perum Bulog, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero), PT Berdikari (Persero), Perum Perindo, PT Perikanan Nusantara (Persero), dan PT Garam. Lalu, PT Bhanda Ghara Reksa (Persero), PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero), PT Sang Hyang Seri (SHS), dan PT Pertani (Persero). PT Bestprofit Futures
Untuk tahap awal, program itu akan diuji coba pada wilayah Jabodetabek selama dua pekan pertama April 2020.
Uji coba dilaksanakan pada tiga warung yakni satu warung di Depok dan dua lainnya di Cilandak. Uji coba berlanjut pada lima warung yaitu dua di SRC Cilandak, satu di Hara Pangan Kebayoran, satu di Hara Pangan Mampang, dan satu di Pondok Kelapa. Ia meyakini kerja sama itu itu cukup strategis lantaran BUMN pangan itu mempunyai gudang di berbagai daerah di Indonesia. Jika proyek percontohan ini berhasil, maka Teten menargetkan program ini dapat diimplementasikan di seluruh Indonesia.Tahap awal, program tersebut menyediakan komoditas beras, telur, minyak, gula, sarden, kurma, dan tepung.
Teten meyakini program belanja di warung tetangga dapat menjaga daya beli masyarakat terhadap produk UKM sekaligus mempermudah pasokan kebutuhan sehari-hari masyarakat di tengah pandemi virus corona.
"Targetnya dapat mengakomodasi warung yang terdaftar mencapai 30 ribu warung dengan harga wajar," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar