Festival Bakar Tongkang bakal hadir kembali di Bagansiapiapi,
Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau, 10-11 Juni mendatang. Saat ini,
hotel-hotel dan berbagai jenis penginapan di Bagansiapiapi, sudah habis
dibooking wisatawan yang akan mengikuti prosesi festival yang sudah ada
sejak tahun 1883 itu.
Kadispar Riau Fahmi Usman menginformasikan
bahwa acara #BakarTongkang nya sendiri bakal dilangsungkan persis 11
Juni 2017. Jamnya masih fleksibel, karena harus melihat tanda-tanda
waktu yang tepat.
“Budaya Bakar Tongkang ini akan dimulai dari
Klenteng, dilanjutkan dengan arak-arakan yang membawa dan memikul
tongkang, atau perahu ke lokasi pembakaran,” kata Fahmi.
Ini
adalah peristiwa budaya yang sudah bertahun-tahun menjadi tradisi di Kab
Rokan Hilir. “Konon tradisi ini sudah berlangsung sejak tahun 1883,
abad ke-19. Dan sampai sekarang diyakini oleh masyarakat Tionghoa dari
berbagai Negara,” ungkap Fahmi.
Sebagai atraksi tahunan,
#BakarTongkang itu sudah menjadi tradisi turun temurun dan dipertahankan
oleh komunitas itu. Tongkangnya memiliki tiang layar tinggi, lali
dibakar sampai tumbang.
“Nah, tumbangnya mengarah ke mana? Itu
diyakini oleh komunitas itu sebagai arah rezeki itu datang. Misalnya
mengarah ke laut, maka tahun ini rezeki datang dari laut. Kalau menuju
ke darat, maka rezeki akan datang dari daratan,” ucap Fahmi.
Wisman
yang biasa terbang ke Riau untuk mengikuti prosesi #BakarTongkang ini
banyak yang berasal dari etnis Tionghoa, dari banyak Negara. Ada yang
dating dari Canada, USA, Tiongkok, Singapore, Malaysia, Singapore. Tahun
lalu ada 47 ribu wisatawan, terdiri dari 15 ribu wisman, 32 ribu
wisnus. “Wisatawan, selain memenuhi hotel, juga menginap ke homestay
masyarakat,” kata Fahmi Usman.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab)
Rokan Hilir (Rohil) sendiri melalui Dinas Pariwisata, Kepemudaan dan
Olahraga (Disparpora) dan BUMD PD Sarana Pembangunan Rohil membuka
trayek "Tour Pulau Jemur". Trayek ini untuk memeriahkan acara Ritual
Bakar Tongkang.
"Trayek kita buka dan rencannya langsung Pergi
Pulang (PP) dengan ongkos hanya Rp 280 ribu rupiah," ujar Sekretaris
Daerah Rohil Surya Arfan didampingi Kadisparpora Rohil Ali Asfar, Selasa
(6/6).
Pihak BUMD menggandeng KSO BUMD PD SPR, PT APL Batam
untuk Kapal ferry yang akan digunakan. Nantinya kapal akan mampu
menampung sebanyak 80 orang untuk setiap kali keberangkatan. Pemkab
Rohil, sebutnya, juga sudah menyebarkan banner tentang program ini baik
ke masyarakat maupun melalui media sosial dan ke seluruh hotel-hotel.
"Salah
satu yang efektif selain Medsos juga setiap kamar-kamar hotel akan kita
letakkan Banner sehingga informasinya sampai dan yang berminat bisa
segera mendaftar. Kenapa kamar hotel? Karena infonya semua kamar hotel
sudah full booked," kata Surya Arfan.
Kadisparpora Rohil Ali
Asfar menambahkan, keberangkatan trayek Tour Pulau Jemur jika
memungkinan pada 8 Juni akan dimulai dan rencananya sampai dengan
selesainya acara Bakar Tongkang.
"Mulai hari ini Bagansiapiapi
sudah mulai ramai, diperkirakan sepekan kedepan akan makin ramai sampai
acara puncak. Jadi sebelum itu kita bisa jalankan Tor Pulau jemur ini
dan kita serahkan ke BUMD untuk mengelolanya," kata Ali Asfar.
Untuk
Wisata, Pulau jemur masih mengedepankan sensasi keindahan alam yang
merupakan Jamrud Selat Malaka dengan wisata Bahari yang sangat menawan.
Trakyek ini juga salah satu upaya promosi yang dilakukan untuk Pulau
Jemur kepada wisatawan baik dalam maupun luar negeri.
Selain
usaha perhotelan, tentu saja bisnis lain yang mendukung industri
pariwisata juga akan menikmati dampak positif dari kedatangan ribuan
wisatawan di Festival Bakar Tongkang. Sebut saja usaha transportasi,
kuliner, perdagangan, serja sektor jasa.
Dalam 2 tahun terakhir,
kunjungan wisatawan mancanegara ke Riau terus meningkat. Jika pada 2015,
mencapai 54.700 orang, maka pada 2016 lalu mencapai 75.000 orang.
Pemerintah Provinsi Riau menargetkan kunjungan wisatawan pada 2017 ini
terus meningkat.
Ritual Bakar Tongkang adalah acara budaya untuk
memperingati kehadiran masyarakat Tionghoa ke tanah Bagansiapiapi pada
tahun 1820. Pada festival ini akan ada ritual atau upacara bakar
tongkang yang dilakukan sebagai simbol bahwa masyarakat Tionghoa di
Bagansiapiapi tak akan kembali lagi ke tanah leluhur dan berjanji untuk
mengembangkan diri di kota yang punya julukan Hong Kong van Andalas ini.
Event
Bakar Tongkang biasanya didominasi wisatawan mancanegara marga
Tionghoa. Mereka tersebar di berbagai negara seperti Amerika Serikat,
Kanada, Cina, Hong Kong, Malaysia, Singapura.
"Bakar Tongkang
juga mampu mendatangkan puluhan ribu orang wisatawan, baik domestik
maupun wisatawan internasional. Yang datang biasanya mereka punya
keturunan (keluarga-red) di Rohil. Itu banyak sekali," tambahnya. BESTPROFIT
Menteri
Pariwisata Arief Yahya tentu akan membantu menyemarakkan event itu.
Apalagi sudah dikenal di mata dunia dunia dan banyak wisatawan yang
datang mengikuti prosesi itu. Kegiatan ini juga sudah masuk Calender of
Events Riau, yang diusulkan sebagai kegiatan nasional. “Terutama di
Media Digital harus diinformasikan dulu,” kata Arief Yahya.
Strategi
media yang dilakulan Kemenpar adalah POSE, paid mesia, own media,
social media dan endorser media. Channeling media itu akan dipilih yang
paling efektif untuk mempromosikan kegiatan tahunan bakar tongkang itu. PT BESTPROFIT
Pola
yang dilakukan Kemenpar adalah, pre event, on event dan post event.
Karena itu, semampang waktunya masih cukup, kegiatan itu harus
dipromosikan melalui digital media dulu. "Diviralkan dulu melalui media
digital," kata Menpar Arief Yahya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar