Jumat, 17 Juli 2020

Eks Menkeu Era SBY Sebut Dampak Resesi Singapura ke RI Minim

Eks menteri keuangan era SBY, Chatib Basri, mengungkap dampak resesi Singapura ke Indonesia minim. Walaupun, hubungan dagang kedua negara tetangga ini cukup erat. 
Best Profit

Alasannya, ia menyebut ketergantungan Produk Domestik Bruto (PDB) RI terhadap sektor perdagangan relatif rendah, yaitu cuma 30 persen. Berbeda dengan Singapura yang mengandalkan perdagangan hingga lebih dari 200 persen. Bestprofit
Jangan heran, ketika ekonomi global melambat, dampaknya sangat memengaruhi perdagangan internasional yang otomatis melumpuhkan perekonomian Singapura.

"OECD bilang (perekonomian) belum akan kembali ke level 2019 dalam dua tahun, tapi bisa bilang dampak terhadap Indonesia lebih kecil dari Singapura karena share terhadap trade GDP lebih kecil, yaitu 30 persen, bandingkan dengan Singapura lebih dari 200 persen," katanya dalam webinar Pajak Bertutur 2020, Rabu (15/7). PT Bestprofit
Meski begitu, Chatib menilai kemampuan Indonesia bangkit dari guncangan pandemi covid-19 akan lebih lambat dari Singapura. Hal ini dikarenakan penerimaan negara sangat bergantung pada sektor korporasi.  PT Bestprofit Futures
Menurutnya, penerimaan pajak akan jatuh untuk beberapa tahun ke depan akibat rendahnya produksi dan pendapatan korporasi. Apalagi, pemerintah bergantung pada penerimaan pajak korporasi, terutama yang bergerak di bidang energi dan sawit.

Sementara, harga sawit dan komoditas energi, seperti batu bara amat tertekan. Akibatnya, pendapatan pemerintah diproyeksi tak akan stabil. Beda halnya jika pendapatan pajak pemerintah bertumpu pada pendapatan individual.

Diketahui, Singapura dilanda resesi untuk pertama kali sejak 2009 silam. Kondisi ini terjadi di tengah pandemi virus corona atau covid-19. Jiran Indonesia itu masuk resesi setelah pertumbuhan ekonomi negaranya minus dalam dua kuartal berturut-turut.
"Pajak paling besar datang dari korporasi, akibatnya kalau aktivitas ekonomi turun terutama didominasi tambang, sawit, akibatnya penerimaan pajak drop (merosot)," terang Chatib.
Laju ekonomi Singapura sudah minus 0,7 persen pada kuartal I 2020. Sementara, data awal Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura menunjukkan bahwa perekonomian turun 41,2 persen pada kuartal II 2020 dari sebelumnya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar