TNI kembali terlibat baku tembak dengan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Senin (15/2). Dalam peristiwa tersebut anggota TNI Prada Ginanjar Arianda tewas. Best Profit
Dari informasi yang dihimpun, Ginanjar ditembak sekitar pukul 08.23 WIT. Peluru mengenai pinggang hingga menembus ke perut. Korban langsung dievakuasi dengan menggunakan heli ke Timika. Namun, Ginanjar meninggal saat dalam perjalanan. Bestprofit
"Saat ini masih dilaksanakan pengejaran oleh Tim yang ada di lapangan," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Reza Nur Patria kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/2).
Reza mengatakan pihaknya menemukan 1 butir amunisi dan 1 selongsong berukuran 5,56 mm. PT Bestprofit
Menurutnya, Ginanjar merupakan anggota Satgas Yonif R 400/BR, asal satuan Yonif 406 Brigif 4 di bawah Kodam IV/Diponegoro. Ginanjar akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Mekarsari, Kota Banjar, Jawa Barat. PT Bestprofit Futures
"Pimpinan dan keluarga besar TNI mengucapkan bela sungkawa atas gugurnya putra terbaik TNI di medan tugas demi membela bangsa dan negara," ujarnya.
"Di bawah pimpinan Sabinus Waker bertanggung jawab. Penyerang ini dipimpin langsung oleh Komandan KOMPI yaitu O. Kogeya," kata Sebby dalam keterangannya.Terpisah, Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom mengakui pihaknya yang menembak Ginanjar. Sebby menyebut baku tembak antara TNI dan kelompoknya masih berlanjut hingga siang hari.
Sebby memastikan eskalasi perang antara pihaknya dengan TNI akan terus meningkat. Ia pun meminta pemerintah Indonesia mau berunding untuk mencari jalan keluar.
Menurut Sebby, pemerintah Indonesia juga harus menghentikan operasi militer di Papua. Ia mengklaim warga di Kabupaten Intan Jaya ketakutan karena kehadiran TNI-Polri yang berlebihan.
"Pemerintah Indonesia harus bersedia duduk di meja perundingan bersama Pimpinan TPNPB-OPM dan semua elemen perjuangan guna mencari solusi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar