Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan kasus penusukan yang menimpa Menko Polhukam Wiranto tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, polisi disebut sudah memiliki informasi yang lengkap mengenai kasus penusukan Wiranto.
"Jadi gini, jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu. Jangan dibesar-besarkan kasus Pak Wiranto sudah selesai. Polisi sudah punya data yang cukup. Jadi jangan kita ikut jadi pahlawan buat mereka itu. Lagian kejadian macam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika berkali-kali kejadian itu," ujar Luhut di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).
"Jadi gini, jangan dibesar-besarkan lagi kasus itu. Jangan dibesar-besarkan kasus Pak Wiranto sudah selesai. Polisi sudah punya data yang cukup. Jadi jangan kita ikut jadi pahlawan buat mereka itu. Lagian kejadian macam itu bisa terjadi di mana saja, di Amerika berkali-kali kejadian itu," ujar Luhut di Stasiun Harjamukti, Cibubur, Minggu (13/10/2019).
Luhut yang pernah menjabat sebagai Menko Polhukam menyebut, upaya pengamanan yang diberikan aparat sudah baik. Namun memang, kata dia, terkadang kejadian teror yang menimpa pejabat juga pernah terjadi di negara lainnya. PT BESTPROFIT
Wiranto ditusuk oleh SA alias Abu Rara di Menes, Pandeglang, Banten, pukul 11.50 WIB, hari Kamis (10/10). Dia mengajak istrinya dalam aksinya. SA dan istrinya lalu ditangkap polisi. Polisi menyebut pelaku terpapar ISIS. BEST PROFIT
Polisi memang menyebut SA alias Abu Rara, pelaku penusukan terpapar ISIS, dan terkait jaringan JAD. Sedangkan soal Wiranto, Jokowi mengatakan saat ini sedang dalam penanganan dokter. BESTPROFIT
Polisi memang menyebut SA alias Abu Rara, pelaku penusukan terpapar ISIS, dan terkait jaringan JAD. Sedangkan soal Wiranto, Jokowi mengatakan saat ini sedang dalam penanganan dokter. BESTPROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar