Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan setidaknya
diperlukan 46.000 sumber daya manusia (SDM) di sektor ketenagalistrikan
untuk mendukung Program Penyediaan Listrik 35.000 MW. Selain penyediaan
listrik 35.000 MW, SDM juga dibutuhkan untuk instalasi perbaikan listrik
yang sudah terpasang di beberapa rumah tangga.
"Kalau dilihat
dari sisi jumlah, katakanlah untuk sistem tenaga 35.000 MW saja, perlu
hampir 46.000 (SDM) yang langsung, belum yang tidak langsung," kata
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman seperti
dilansir Antara usai penandatanganan nota kesepahaman di Kantor Ditjen
Ketenagalistrikan, Jakarta, Jumat (30/9).
Menurut
dia, pemerintah mendorong para lulusan SMK untuk banyak terserap dalam
proyek ini. Selama ini industri ketenagalistrikan tidak banyak menyerap
tenaga kerja dari lulusan SMK karena ada ketidaksesuaian standar
kompetensi yang diharapkan. Oleh karenanya, lulusan SMK didorong
memiliki sertifikasi kompetensi tingkat satu industri ketenagalistrikan
sebagai syarat melakukan instalasi listrik tekanan rendah di rumah
tangga.
Kementerian ESDM pun bekerja sama dengan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan melalui Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
agar siswa SMK memperoleh pendidikan dan bahan ajar tentang sektor
ketenagalistrikan.
Dengan demikian, setelah menamatkan sekolah,
lulusan SMK mendapatkan dua bukti kelulusan, yakni ijazah dari Kemdikbud
dan sertifikasi kompetensi dari Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian
ESDM melalui Lembaga Sertifikasi Kompetensi.
Jarman meyakini
bahwa tenaga kerja lulusan SMK ini dapat terserap oleh dunia usaha
mengingat banyaknya jumlah pemasangan instalasi listrik di rumah tangga.
"Kita tahu tiap tahun melakukan penyambungan rumah saja 3,5 juta
instalasi. Itu baru sambungan rumah baru, belum lagi untuk rumah lama
kan setiap 15 tahun perlu direnovasi. Itu kan harus dipasang oleh tenaga
yang berkompeten," ujar Jarman.
Bestprofit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar