Selasa, 13 Februari 2018

Israel versus Iran kian memanas di Suriah


PT BESTPROFIT Sejak Sabtu lalu permusuhan antara Israel dengan Iran di Suriah kian memanas. Israel mengatakan mereka menembak jatuh pesawat nirawak Iran karena melanggar wilayah udara mereka. Serangan itu dibalas dengan ditembak jatuhnya jet tempur F-16 Israel di perbatasan sebelah utara karena dihujani serangan antipesawat. 
Itu adalah peristiwa pertama kalinya pesawat Israel ditembak jatuh dalam sekian dekade. Israel kemudian membalas dengan menyasar delapan target Suriah dan empat target Iran di wilayah Suriah. Kemarin kami melancarkan serangan besar terhadap Iran dan pasukan Suriah," ujar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu Ahad lalu. 
Kami ingin menegaskan, pendirian kami tidak pernah berubah sedikit pun. Kami akan terus membalas segala serangan," kata dia. Dilansir dari laman the New York Times, Senin, sejumlah pengamat menilai permusuhan Israel dan iran di Suriah tidak sesederhana itu. BEST PROFIT
Seiring konflik Suriah yang kian menyusut, pertempuran anyar terjadi antara Iran versus Israel. Iran terlihat ingin menempatkan pangkalan militer di Suriah guna mengancam Israel sementara Negeri Bintang Daud berusaha mencegah itu.
Kita melihat ada aturan permainan baru dalam aktivitas militer. Kita akan melihat lebih banyak gesekan antara berbagai pihak di saat Assad berada di atas angin melawan pemberontak Suriah," kata Ofer Zalsberg, pengamat dari Grup Krisis Internasional.
Kedua pihak tidak ingin mundur dari posisinya. Israel meyakini sangat penting mencegah Iran, Hizbullah atau milisi Syiah lainnya menempatkan roket presisi mereka di berbagai kawasan di Suriah untuk mengancam keamanan Israel. BESTPROFIT
Israel tidak akan mampu menghentikan Iran di Suriah sendirian. Sementara Iran juga tidak ingin sia-sia dalam upayanya membantu Assad tetap bertahan. Yang bisa dilakukan Israel adalah menghukum Assad karena membiarkan Iran mengumpulkan kekuatan di Suriah.
Israel menghancurkan sejumlah terget di Suriah dan itu bisa memicu ketegangan antara Assad dengan Iran," kata Giora Eiland, mantan kepala Dewan Keamanan Nasional Israel. Assad tidak tertarik dengan kehadiran Iran, tapi dia tidak bisa bilang tidak. Namun jika dia membayar lebih banyak mungkin dia bisa meminta Iran untuk menghentikan aktivitasnya atau meminta pertolongan Rusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar