Senin, 25 Mei 2020

BI Siap Serap SBN Maksimal Rp563,6 T dari Perbankan

 Bank Indonesia (BI) siap menyuntik likuiditas sebesar Rp563,6 triliun untuk perbankan melalui mekanisme fasilitas term repo. Di sini, masing-masing bank bisa 'menggadaikan' portofolio surat berharga negara (SBN) ke BI dalam kurun waktu tertentu untuk mendapatkan likuiditas. Best Profit


Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan pihaknya membuka fasilitas term repo setiap hari. Dengan demikian, perbankan yang sedang membutuhkan dana untuk restrukturisasi kredit bisa mengajukan fasilitas tersebut kapan pun kepada bank sentral. Bestprofit

"Jadi bank-bank silahkan datang ke BI setiap hari. Kami akan sediakan likuiditasnya dengan term repo atas SBN yang dimiliki perbankan," ungkap Perry dalam video conference, Selasa (19/5).  PT Bestprofit



Sejauh ini, Perry menyatakan total SBN yang dimiliki perbankan mencapai Rp886 triliun. Dari total itu, jumlah SBN yang bisa digadaikan ke BI sebesar Rp563,6 triliun.  PT Bestprofit Futures
Angkanya memang lebih rendah dari total SBN yang dimiliki perbankan. Pasalnya, tak semua SBN bisa digadaikan ke BI.


"Perbankan harus memiliki 6 persen SBN dari total dana pihak ketiga (DPK) untuk kebutuhan likuiditas perbankan itu sendiri," terang Perry. 

Ini artinya total SBN yang tak bisa digadaikan sebesar Rp330,2 triliun. Sisanya, perbankan bisa menggadaikan SBN sebesar Rp563,6 triliun ke bank sentral untuk mendapatkan likuiditas.

"Sebesar 6 persen itu Rp330,2 triliun dari total SBN Rp886 triliun. Sisanya Rp563,6 triliun dapat di-repo-kan (digadaikan) ke BI," jelas Perry.

Sementara, sejauh ini jumlah SBN yang digadaikan hanya Rp43,9 triliun. Jumlahnya masih jauh lebih kecil dari total SBN yang bisa digadaikan ke BI.

"Jadi untuk kebutuhan likuiditas, untuk restrukturisasi kredit UMKM itu bank-bank masih punya cukup banyak SBN untuk di-repo-an ke BI," pungkas Perry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar