Jumat, 22 Mei 2020

BI Tahan Bunga Acuan di Level 4,5 Persen pada Mei 2020

Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga acuan (7 Days Reverse Repo Rate/7DRR) di level 4,5 persen pada Mei 2020. Begitu pula dengan tingkat suku bunga deposit facility dan bunga lending facility masing-masing  3,75 persen dan 5,25  persen. Best Profit

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 18-19 Mei 2020 memutuskan untuk mempertahankan BI 7DRR di posisi 4,5 persen," ucap Gubernur BI Perry Warjiyo, Selasa (19/5). Bestprofit

Perry menjelaskan keputusan ini diambil usai mempertimbangkan kondisi ekonomi global dan nasional. Dari sisi global, BI mengatakan pertumbuhan ekonomi dunia anjlok di tengah penyebaran virus corona.

"Kami melihat pandemi virus corona di global menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia. Pertumbuhan ekonomi beberapa negara pada kuartal I 2020 menurun tajam," ujarnya. PT Bestprofit

Ia mencontohkan pertumbuhan ekonomi China, Eropa, Jepang, Singapura, dan Filipina terkontraksi pada kuartal I 2020. Sementara, pertumbuhan ekonomi AS turun signifikan menjadi 0,3 persen.

Hal ini, kata Perry, terjadi karena sektor manufaktur, jasa, dan perdagangan dunia merosot seiring dengan penyebaran virus corona di global. Tak hanya itu, keyakinan bisnis dan konsumsi masyarakat juga melorot akibat wabah tersebut. PT Bestprofit Futures

"Proyeksi kontraksi berlanjut sampai kuartal III 2020. BI memperkirakan ekonomi global 2020 tumbuh negatif 2,2 persen," tutur Perry.

Kemudian, pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri disebut bakal menurun dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Bank sentral meramalkan ekonomi Indonesia hanya tumbuh 2,3 persen tahun ini.

"BI memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 akan menurun sejalan dengan dampak virus corona menjadi lebih rendah dari perkiraan semula," jelasnya.

Selanjutnya, bank sentral juga mempertimbangkan kondisi nilai tukar rupiah. Secara rata-rata, BI mencatat mata uang Garuda menguat 5,1 persen sampai 18 Mei 2020. Namun, rupiah terkoreksi 6,52 persen dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu.

"Ini terjadi akibat aliran modal asing yang keluar didorong kepanikan pasar saat itu," tuturnya.

Di samping kurs rupiah, BI juga memantau perkembangan laju inflasi. Tercatat, inflasi bulanan sebesar 0,08 persen pada April 2020.

"Inflasi rendah dipengaruhi melemahnya permintaan sejalan dengan dampak virus corona," pungkas Perry.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar