Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto
siang ini menggelar rapat dengan Eselon I Kementerian Perindustrian
serta perwakilan dari Kementerian Perdagangan. Rapat ini membahas
perihal impor cangkul.
Dikatakan Menteri Airlangga, dirinya
mengakui jika impor dilakukan pemerintah karena pada saat itu permintaan
akan cangkul sangat tinggi. Peningkatan tersebut memaksa pemerintah
untuk melakukan impor namun dalam jumlah yang kecil.
"Memang ada
impor (cangkul), tapi jumlahnya kecil. Kemarin itu impor hanya 86.000
saja, sedangkan kebutuhannya 10 juta," ujarnya di Kementerian
Perindustrian, Jakarta, Senin (31/10).
Politisi
Golkar ini menambahkan, jika saat ini produksi dalam negeri masih
berlangsung. Dirinya bahkan mendorong peningkatan produksi cangkul dalam
negeri. Hal ini dilakukan agar nantinya pemerintah tidak perlu
melakukan impor cangkul lagi dalam memenuhi permintaan.
"Pacul
bisa diproduksi di dalam negeri. Memang selama ini sebagian besar di
dalam negeri. Tapi karena permintaan terhadap cangkul besar makanya
impor," jelasnya.
Menperin Airlangga menegaskan jika pemerintah
tidak akan melakukan impor cangkul lagi. Sebab, beberapa industri
disebut telah setuju untuk memproduksinya.
"Tidak (impor lagi).
Krakatau Steel sudah produksi bahan bakunya, Barata sudah bisa bikin
paculnya dan IKM udah bisa membuat paculnya," pungkasnya. PT BESTPROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar