Senin, 16 Januari 2017

Konglomerat senja yang ingin seperti Warren Buffet

Baru terhitung empat hari di tahun 2017, Indonesia telah kehilangan seorang pengusaha besar, tapi sangat low profile. Namanya Benny Subianto, konglomerat kalem ini wafat pada Rabu (4/1) pekan lalu, jam 7 pagi, karena sakit.

Majalah Forbes mendaulatnya sebagai orang terkaya nomor 33 di Indonesia pada 2016 dengan kekayaan US$ 950 juta atau setara Rp 12,8 triliun. Benny Subianto adalah salah seorang konglomerat baru Indonesia yang lahir di era reformasi.

Menutup hidup di usia 74 tahun, Benny meninggalkan tiga orang anak yang semuanya perempuan, beberapa cucu, dan mungkin ratusan perusahaan.

Saat mangkat, Om Benny menjabat sebagai Presiden Direktur PT Persada Capital Investama (PCI). Kemudian jabatan komisaris di beberapa perusahaan, seperti PT Adaro Strategic Investments, PT Adaro Strategic Lestari, PT Adaro Strategic Capital, PT Viscaya Investments, PT Biscayne Investments, PT Dianlia Setyamukti, dan lain-lain.

PCI merupakan holding company berupa perusahaan investasi yang dibangun Benny pada 2003. Sebagai perusahaan investasi, tentu saja PCI memiliki saham di banyak perusahaan. Yang terkenal, PT Adaro Energy Tbk, salah satu perusahaan batu bara terbesar di dunia dengan pendapatan US$ 1,7 miliar dan laba bersih US$ 290 juta per kuartal III 2016.

Selain Adaro, PCI juga memiliki kepemilikan saham di beberapa perusahaan. Seperti PT Kirana Megantara, Triputra Agro Persada dan Agro Multi Persada (keduanya bermitra dengan pengusaha Teddy P Rachmat), Interra Indo Resources, PT Sapta Indra Sejati (SIS), dan lain-lain.

Benny pernah mengaku total pendapatan perusahan-perusahaan hasil investasi PCI mencapai Rp 20 triliun pada 2008. Penyumbang terbesar tentu saja adalah PT Adaro, kemudian PT Kirana Megatara. Jika dikalkukasi saat ini atau 2016, mungkin total pendapatan perusahaan-perusahaan yang investasi PCI bisa lebih dari Rp 30 triliun.

"Investasi kami yang paling berkesan adalah saat membeli saham PT Adaro sebanyak 12,3%. Karena return-nya tinggi," ungkap Benny kepada penulis, saat wawancara eksklusif pada 2008 untuk satu majalah bisnis premium. BESTPROFIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar