Baru terhitung empat hari di tahun 2017, Indonesia telah kehilangan
seorang pengusaha besar, tapi sangat low profile. Namanya Benny
Subianto, konglomerat kalem ini wafat pada Rabu (4/1) pekan lalu, jam 7
pagi, karena sakit.
Majalah Forbes mendaulatnya sebagai orang
terkaya nomor 33 di Indonesia pada 2016 dengan kekayaan US$ 950 juta
atau setara Rp 12,8 triliun. Benny Subianto adalah salah seorang
konglomerat baru Indonesia yang lahir di era reformasi.
Menutup
hidup di usia 74 tahun, Benny meninggalkan tiga orang anak yang semuanya
perempuan, beberapa cucu, dan mungkin ratusan perusahaan.
Saat
mangkat, Om Benny menjabat sebagai Presiden Direktur PT Persada Capital
Investama (PCI). Kemudian jabatan komisaris di beberapa perusahaan,
seperti PT Adaro Strategic Investments, PT Adaro Strategic Lestari, PT
Adaro Strategic Capital, PT Viscaya Investments, PT Biscayne
Investments, PT Dianlia Setyamukti, dan lain-lain.
PCI merupakan
holding company berupa perusahaan investasi yang dibangun Benny pada
2003. Sebagai perusahaan investasi, tentu saja PCI memiliki saham di
banyak perusahaan. Yang terkenal, PT Adaro Energy Tbk, salah satu
perusahaan batu bara terbesar di dunia dengan pendapatan US$ 1,7 miliar
dan laba bersih US$ 290 juta per kuartal III 2016.
Selain Adaro,
PCI juga memiliki kepemilikan saham di beberapa perusahaan. Seperti PT
Kirana Megantara, Triputra Agro Persada dan Agro Multi Persada (keduanya
bermitra dengan pengusaha Teddy P Rachmat), Interra Indo Resources, PT
Sapta Indra Sejati (SIS), dan lain-lain.
Benny pernah mengaku
total pendapatan perusahan-perusahaan hasil investasi PCI mencapai Rp 20
triliun pada 2008. Penyumbang terbesar tentu saja adalah PT Adaro,
kemudian PT Kirana Megatara. Jika dikalkukasi saat ini atau 2016,
mungkin total pendapatan perusahaan-perusahaan yang investasi PCI bisa
lebih dari Rp 30 triliun.
"Investasi kami yang paling berkesan
adalah saat membeli saham PT Adaro sebanyak 12,3%. Karena return-nya
tinggi," ungkap Benny kepada penulis, saat wawancara eksklusif pada 2008
untuk satu majalah bisnis premium. BESTPROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar