Kamis, 05 Januari 2017

PBSI Pertahankan Kontrak Individu Pemain Pelatnas

Pergantian pengurus PP PBSI membuat kontrak individu pemain pelatnas dispekulasikan. Sekretaris Jendral PBSI Achmad Budiharto memastikan sistem tersebut dipertahankan.

Kontrak individu bagi pemain pelatnas PBSI baru diterapkan pada era kepemimpinan Gita Wirjawan. Sistem ini diyakini membuat pemain lebih bertanggung jawab dengan prestasinya. Di sisi lain, pemain bisa mendapatkan nominal kontrak lebih besar ketimbang sistem sebelumnya, dengan kolektif.

Ya sebelum kabinet Gita, PBSI menganut sistem kontrak pemain kolektif dengan salah satu apparel. Besaran kontrak untuk masing-masing ditentukan oleh PBSI kemudian.

"Kami tetap masih menggunakan sistem sponsor individu. Saya tahu memang ada isu untuk sponsor atlet akan berubah ke kolektif, tapi saya kira tidak. Kami akan tetap berjalan dengan sponsor individu," kata Budiharto kepada detikSport pada Rabu (4/1/2017).

"Kemudian sponsor-sponsor besar juga kelihatannya akan bergairah karena mereka melihat prospek yang baik dari atlet-atlet kita. Dan saya kira kepengurusan ini membawa aura positif untuk perubahan-perubahan yang lebih besar," lanjut dia.

Sesuai jadwal, bidding kontrak pemain dibuka lagi pada Februari.

"Kalau saya lihat dari angka itu 30 persen peningkatannya, over all ya. Beberapa pemain bahkan peningkatannya lumayan. Tapi kan ada beberapa yang sudah habis masa kontraknya juga, jadi kita lihat pasarnya seperti apa," ungkap Budi.

Seperti Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, dan ada beberapa pemain lain potensi, ada yang kontrak dengan sponsornya sudah habis. Sehingga harus dilakukan bidding kembali.

"Pada Februari nanti (kita mungkin akan bidding kembali)," katanya. BESTPROFIT

Tidak ada komentar:

Posting Komentar