Hari ini 75 tahun silam. Thailand
menyatakan perang terhadap Amerika Serikat dan Inggris. Thailand saat
itu menjadi "negara boneka" Jepang, yang sebelumnya menyatakan netral
pada Perang Dunia II, akhirnya memutuskan berpihak ke negeri Matahari
Terbit.
Mengutip situs History, begitu mendeklarasikan perang,
Perdana Menteri Thailand, Lang Pipul, langsung mengontrol negaranya
dengan sistem kediktatoran. Ia merangkul salah satu kekuatan Axis dengan
maksud agar bisa merebut wilayah di China dan Pasifik Selatan.
Saat Perang Dunia II pecah pada September 1939, Thailand
mendeklarasikan netralitasnya demi menjaga jarak dengan Prancis dan
Inggris.
Kedua negara Eropa ini memiliki wilayah jajahan di sekitar Thailand.
Untuk itu mereka berharap Thailand mendukung upaya sekutu dan mencegah
negara boneka Jepang merambah di wilayah Pasifik.
Namun, Thailand mulai mengubah pandangannya. Mereka justru bergerak
ke arah yang berlawanan, menjalin "persahabatan" dengan Jepang dan
menuliskannya di buku pelajaran sekolah sebagai sebuah peta futuristik
Thailand bernama "Greater Thailand" yang melanggar batas wilayah China.
Konflik Thailand pertama kali muncul setelah Prancis jatuh ke tangan
Jerman dan menciptakan negara boneka bernama "Vichy". Thailand melihat
adanya celah dari kasus tersebut. Inilah kesempatan emas Thailand untuk
merebut kembali wilayah perbatasan Indochina yang dijajah Prancis.
Pemerintah Vichy menolak untuk memberikan bala bantuan kepada
Thailand. Akibatnya, tentara Thailand nekat menerobos perbatasan
Indochina dan melawan tentara Prancis.
Jepang berusaha untuk menjadi penengah dalam konflik ini. Ia memihak
Thailand dan memanfaatkan aliansi politiknya dengan Jerman. Kedua negara
ini menekan pemerintahan Vichy agar mau menyerahkan wilayahnya seluas
21 ribu mil persegi kepada Thailand.
Pada 8 Desember 1941, Jepang melakukan pendaratan amfibi di pantai
Thailand, bagian dari inspeksi mendadak komprehensif pulau-pulau Pasifik
Selatan yang diikuti serangan bom di Pearl Harbor, Hawaii, AS. (ase) BESTPROFIT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar